Rabu, 04 November 2015

makalah Qashashil qur'an, kisah-kisah Al qur'an lengkap



BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang Masalah
Al qur’an merupakan kitab suci umat Islam sebagai pedoman hidup, didalamnya termuat hukum-hukum Islam, janji-janji surga bagi yang beriman dan ancaman neraka bagi yang ingkar, berita-berita masa lalu, hari kiamat, rahasia-rahasia ilmu pengetahuan yang baru dapat di buktikan dijaman sekarang, kisah-kisah nabi dan orang-orang terdahulu yang menjadi bahan perenungan dan teladan jika kisah tersebut baik, dan masih banyak lagi kandungan-kandungan isi Alqur’an.
Semua itu patut untuk dipelajari karena itu semua adalah isi kandungan kitap suci kita, sebagai umat Islam, berbahagialah kita pada hari ini berkesempatan untuk mempelajari satu dari berbagai konten yang ada dalam Alqur’an, ilmu qashash alqur’an atau kisah-kisah yang ada dalam Alqur’an menjadi topik indah yang akan kita bahas pad hari ini.
B.       Rumusan Masalah
1.         Apa pengertian qashash Alqur’an
2.         Apa saja macam-macam qashash Alqur’an
3.         Apa tujuan qashash Alqur’an
4.         Apa faedah qashash Alqur’an
C.      Tujun Penulisan
1.           Mengetahui pengertian qashash Alqur’an
2.           Mengetahui macam-macam qashash Alqur’an
3.           Mengetahui tujuan qashash Alqur’an
4.           Mengetahui faedah qashash Alqur’an






BAB II
PEMBAHASAN
A.      Pengertian Qashash
Menurut bahasa, Qashshash adalah bentuk kata jamak dari qishah, yang berarti mengikuti jejak atau menelusuri bekas, atau cerita/kisah. Dan menuut istilah Qashshashil Qur’an berarti kisah-kisah dalam Alqur’an yang meceritakan ikhwal umat-umat dahulu dan Nabi-nabi mereka serta peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa lampau, masa kini dan masa yang akan datang. Di dalam Alquran banyak diceritakan umat-umat dahulu dan sejarah nabi/para Rasul serta ihwal negara dan perilaku bangsa-bangsa kaum dahulu.
Banyak isi dari Alqur’an yang menceritakan kejadian manusia pertama Nabi Adam a.s. dan kehidupannya, menerangkan kenikmatan surga dan siksaan neraka di akhirat, sebagaimana sering menjelaskan nama-nama malaikat dan keadaan hari kiamat dan sebagainya.
Kisah-kisah itu didengarkan oleh bangsa Arab dan pakar-pakar sejarah dari berbagai bangsa yang lain, dari para ahli kitab, orang-orang yahudi dan Nasrani serta orang kafir Quraisy. Bagi orang-orang kafir, cerita Alqur’an tersebut mnjadi bahan fitnahan dan tertawaan, sedangkan bagi orang mukmin menambah keimanan[1].seperti keterangan ayat 31 surat Al Muddatsir:





Artinya: da tiada kami jadikan penjaga-penjaga neraka itu, melainkan terdiri dari malaikat. Dan tidak kami jadikan bilangan mereka itu, melainkan untuk menjadi fitnah bagi orang-orang kafir, supaya orang-orang yang diberi kitab menjadi yakin dan supaya orang-orang yang beriman bertambah kuat imannya.


B.       Macam-Macam Kisah (Qashash)
Kisah-kisah dalam Alqur’an sangat banyak dan bermacam-macam, ada yang menceritakan para Nabi dan umat-umat terdahulu, dan ada yang menceritakan berbagai peristiwa dan keadaan, dari masa lampau, masa kini dan masa yang akan datang.
a.         Ditinjau dari segi waktu
Qashshashil Qur’an jika di lihat dari segi waktu kisahnya, maka dapat di bagi menjadi tiga macam, yaitu
a)        Kisah hal-hal ghaib pada masa lalu, yaitu kisah yang menceritakan kejadian-kejadian ghaib yang sudah tidak bisa di tangkap panca indra, yang terjadinya pada masa lampau, contohnya seperti kisah para Nabi dan Rasul, kisah maryam, dan kisah umat-umat dahulu.
b)        Kisah hal-hal ghaib pada masa kini, yaitu kisah-kisah yang menerangkan hal-hal ghaib pada masa sekarang, (meski sudah ada sejak dulu dan masih akan tetap ada sampai masa yang akan datang) dan kisah yang menyingkap rahasia-rahasia orang-orang munafik. Contohnya kisah yang menerangkan Allah SWT dan segala Sifat-sifat-Nya, kenikmatan surga, siksa neraka, malaikat, jin, dan setan. Kisah-kisah tersebut sudah ada sejak jaman dahulu dan akan tetap ada sampai jaman yang akan datang.
c)        Kisah hal-hal ghaib pada masa yang akan datang, yaitu kisah yang menceritakan peristiwa-peristiwa yang akan datang yang belum terjadi ketika Alqur’an diturunkan, kemudian perstiwa tersebut betul-betul terjadi, oleh karena itu, pada masa sekarang, peristiwa tersebut benar-benar terjadi. Contohnya seperti kemenangan bangsa Romawi atas Persia.[2]





b.        Ditinjau dari segi materi
Jika Qashshashil Qur’an ditinjau dari segi materi yang di ceritakan, maka Qashshashil Qur’an itu terbagi menjadi tiga, yaitu:
a)        Kisah-kisah para Nabi dan Rasul, mukjizat mereka, fase-fase dakwah, penentang serta pengikut mereka. Contohnya kisah nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Musa dan Nabi-nabi yang lain.
b)        Kisah orang-orang yang belum tentu Nabi dan Rasul dan kelompok-kelompok manusia tertentu, contohnya kisah Ashabul Kahfi, Luqmanul Hakim, Qarun, Thaluth, Yaqut, Ashabul Fiil, dll.
c)        Kisah-kisah yang ada pada jaman Rasulullah SAW. Contohnya kisah perang badar, perang Uhud, Hijrah, dan Isra’ Mi’raj Rasulullah.
C.      Tujuan Kisah (Qashash)
Kisah-kisah dalam Alqur’an yang diulang-ulang mempunyai beberapa tujuan. Jika dilihat dari keseluruhan kisah yang ada maka tujuan-tujuan tersebut dapat dirinci sebagai berikut.
1.         salah satu tujuan cerita itu ialah menetapkan adanya wahyu dan kerasulan. Dalam al qur’an tujuan ini diterangkan dengan jelas di antaranya dalam QS.12 : 2-3 dan QS 28 : 3. Sebelum mengutarakan cerita nabi musa, lebih dahulu al qur’an menegaskan, “kami membacakan kepadamu sebagian dari cerita Musa dan Fir’aun dengan sebenarnya untuk kamu yang beriman”. Dalam QS 3 : 44 pada permulaan cerita Maryam disebutkan, “itulah berita yang ghaib, yang kami wahyukan kepadamu”.
2.         menerangkan bahwa agama semuanya dari Allah, dari masa Nabi Nuh sampai dengan masa Nabi Muhammad SAW, bahwa kaum muslimin semuanya merupakan satu umat. Bahwa Allah yang maha esa adalah tuhan bagi semuanya (QS 21 : 51-92).
3.         menerangkan bahwa agama itu semuanya dasarnya satu dan itu semuanya dari tuhan yang Maha Esa (QS 7 : 59).
4.          menerangkan bahwa cara yang ditempuh oleh nabi-nabi dalam berdakwah itu satu dan sambutan kaum mereka terhadap dakwahnya itu juga serupa (QS Hud)
5.         menerangkan dasar yang sama antara agama yang diajarkan oleh Nabi Muhammad dengan agama Nabi Ibrahim As, secara khusus, dengan agama-agama bangsa israil pada umumnya dan menerangkan  bahwa hubungan ini lebih erat daripada hubungan yang umum antara semua agama. Keterangan ini berulang-ulang disebutkan dalam cerita Nabi Ibrahim, Musa dan Isa As[3]
6.         membantah tuduhan kaum Orientalis, melihat banyaknya kisah dalam Alqur’an yang cocok dengan fakta  dan kebenaran, maka musuh-musuh Islam berusaha untuk meremehkannyadengan melancarkan tuduhan-tuduhan yang keji dan tidak mendasar. Tetapi semua tuduhan itu dapat dipatahkan berdasarkan fakta yang ada.[4]
D.      Faedah Qashash Al Quran
Ada beberapa kisah dalam Al qur’an membawa banyak faedah, yang penting diantaranya sebagai berikut:
a.         Menjelaskan perinsip dakwahkepada agama Allah dan keterangan pokok-pokok syariat yang dibawa oleh masing-masing nabi/Rasul, contohnya seperti keterangan ayat 25 surat Al anbiya
b.         Mantapkan hati Rasulullah dan ummatnya serta memperkuat keyakinan kaum mukmin terhadap kemenangan yang benar dan kehancuran yang fatal. Contohnya seperti penjelasan ayat 120 surat hud:
c.         Mengoreksi pendapat para ahli kitab yang suka menyembunyikan keterangan dan petunjuk-petunjuk kitab sucinya dan membantahnya dengan argumentasi-argumentasi yang terdapat pada kitab-kitab sucinya sebelum diubah dan diganti oleh mereka sendiri, contoh ayat 93, surat Ali Imran:
d.        Lebih meresapkan pendengaran dan memantapkan keyakinan dalam jiwa para pendengarnya, karena kisah-kisah itu merupakan salah satu dari bentuk peradaban, contoh ayat 111, surat Yusuf
e.         Untuk memperlihatkan kemukjizatan Al qur’an dan kebenaran Rasulullah di dalam dakwah dan pemberitaannya mengenai umat-umat terdahulu ataupun keterangan-keterangan beliau yang lain. Contoh ayat 27 surat Al Fath:
f.          Memperlihatkan para nabi dahulu dan kitab-kitab sucinya, serta mengabadikan nama baik dan jasa-jasanya, contoh ayat 111 surat yusuf:
g.         Menunjukkan kebenaran Al qur’an dan kebenaran kisah-kisahnya, karena segala yang dijelaskan Allah dalam Alqur’an adalah benar.
h.         Menanamkan pendidikan akhlakul karimah dan mempraktekannya, karena kisah-kisah yang baik itu dapat meresap dalam hati nurani dengan mudah dan baik, serta mendidik untuk meneladani yang baik dan menghindari yang jelek.[5]
Dalam Alquran, banyak sekali kisah-kisah yang diulang, bahkan sampai puluhan kali, sperti kisah nabi-nabi terdahulu seperti nabi Musa, Ismail, Adam, dawud, Ibrahim, dll. Hanya saja pengulangan kisah-kisah itu dalam bentuk yang berbeda-beda, kadang secara singkat, kadang secara sedang bahkan kadang secara panjang lebar.
Hikmah diulangnya sebagian kisah Alqur’an itu, sebagai berikut:
a.         Menjelaskan ketinggian mutu sasta balaghah Alqur’an, terbukti bisa mengungkapkan kisah sampai beberapa kali tetapi dalam ungkapan yang berlainan sehingga tidak membosankan bahkan mengasyikkan pendengar dan pembacanya.
b.         Membuktikan ketinggian mukjizat Alqur’an, yakni bisa menjelaskan satu kisah dalam bebagai bentuk kalimat yang bermacam-macam.
c.         Untuk menekankan pentingnya perhatian pada kisah yang bersangkutan karena dengan mengulang-ulang kisah adalah salah satu teknik untuk meningkatkan perhatian dan dapat lebih meresap dalam hati.
d.        Menunjukkan perbedaan tujuan dari tiap-tiap kali pengulanagan penyebutan kisah Alqur’an itu, sehingga menunjukkan banyaknya tujuan penyebutan kisah sebanyak pengulangannya. sebab, penyebutan kisah yang pertama berbeda tujuannya dengan penyebutannya yang kedua, ketiga, dan seterusnuya.[6]

























BAB III
PENUTUP
A.      Simpulan
Menurut bahasa, Qashshash adalah bentuk kata jamak dari qishah, yang berarti mengikuti jejak atau menelusuri bekas, atau cerita/kisah. Dan menuut istilah Qashshashil Qur’an berarti kisah-kisah dalam Alqur’an yang meceritakan ikhwal umat-umat dahulu dan Nabi-nabi mereka serta peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa lampau, masa kini dan masa yang akan datang
Macam-macam Qashshashil Qur’an jika di lihat dari segi waktu kisahnya adalah kisah-kisah hal-hal ghaib pada masa lalu, kisah-kisah hal-hal ghaib pada sekarang, kisah-kisah hal-hal ghaib pada yang akan datang.
Macam-macam Qashshashil Qur’an jika di lihat dari segi materinya adalah kisah-kisah para Nabi dan Rasul, mukjizat mereka, fase-fase dakwah, penentang serta pengikut mereka. Kisah-kisah orang-orang yang belum tentu Nabi, dan kelompok orang-orang tertentu, dan kisah-kisah pada jaman Rasulullah.
tujuan qashashil qur’an ialah menetapkan adanya wahyu dan kerasulan, dll.
Faedah qashashil qur’an ialah menjelaskan perinsip dakwahkepada agama Allah dan keterangan pokok-pokok syariat yang dibawa oleh masing-masing nabi/Rasul. dll
B.       Saran
Demikian persembahan makalah dari penulis, penulis sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mempersembahkan yang terbaik, walaupun tidak di pungkiri masih banyak kesalahan dari penulis sendiri,  semoga  makalah ini bermanfaat bagi pembaca dalam memahami materi ilmu qashash al qur’an

DAFTAR PUSTAKA
ghirzin, muhammad “Al qur’an dan ulumul qur’an”.


Djalal Abdul, Ulumul Qur’an,(surabaya: dunia ilmu, 1998)


[1] Djalal Abdul,Ulumul Qur’an, (Surabaya: Dunia Ilmu, 1998) 294
[2] Ibid. 298
[3] ghirzin, muhammad “Al qur’an dan ulumul qur’an”. 120
[4] Djalal Abdul, Ulumul Qur’an,(surabaya: dunia ilmu, 1998) 304
[5]Ibid. 302
[6] Ibid. 304